Saturday 26 September 2015

PSIKOLOGI ABNORMAL GANGGUAN PADA MASA KANAK - KANAK

Masa kanak-kanak merupakan masa yang rawan sekaligus masa yang menentukan bagi perkembangan anak, oleh karena itu harus diperhatikan segala perilakunya untuk mengetahui normal atau abnormal perilaku anak tersebut. Karena pada masa ini pembentukan kepribadian 80% terjadi pada masa perkembangan ini. Umumnya adanya gangguan perilaku abnormal pada anak dapat diketahui dari berbagai sumber dan seorang yang ahli dalam bidang psikologi.
Perilaku abnormal adalah suatu perilaku yang menunjukan aspek kepribadian, aspek perilaku yang dapat langsung diamati. Menunjuk pada perilaku maladaptif yaitu setiap perilaku yang mempunyai dampak merugikan bagi individu atau masyarakat. Memiliki gangguan mental pada semua bentuk perilaku abnormal mulai dari yang ringan sampai yang terberat.
Mencakup penyakit jiwa yakni mengalami gangguan-gangguan yang melibatkan patologi otak atau berupa disorganisasi kepribadian yang parah.
Diagnosis gangguan perilaku abnormal pada anak tidak memerlukan pemeriksaan canggih, seperti Brain mapping, CT-Scan (Computerized Tomo Scan),atau MRI (Magnetig Resonance Imaging). Pemeriksaan-pemeriksaan itu hanya dilakukan jika ada indikasi tambahan. Suatu gangguan perilaku abnormal pada anak dapat didiagnosis dari beberapa perilaku yang diperlihatkan oleh anak. Dari diagnosis tersebut didapatkan suatu kesimpulan bahwa anak tersebut mengalami gangguan perilaku abnormal atau tidak. Macam-macam gangguan perilaku abnormal antara lain adalah Gangguan Autistik, Retardasi Mental, ADHD (Attention Deficit Hiperactivity Disorder)
Anak-anak yang mengalami gangguan perilaku suatu saat bisa berkembang menjadi psikopat. Mereka berulangkali dan dengan sengaja - dan seringkali dengan penuh sukacita - mengganggu hak orang lain dan melanggar norma dan aturan sosial. Beberapa dari mereka dengan gembira melukai dan menyiksa orang atau hewan. Ada juga yang suka merusak benda-benda, menipu, berbohong, dan mencuri.
Anak-anak yang terkena Gangguan Perilaku sangat ahli dalam menyangkal.  Mereka cenderung meminimalkan masalah yang mereka timbulkan dan menyalahkan orang lain atas kelakuan buruk dan kegagalan mereka. Akibat dari upaya penyangkalan ini, mereka akan selalu menunjukkan sikap agresif, mengintimidasi, menggertak, mengamuk dan menunjukkan gerakan tubuh yang mengancam.